Monday, 6 June 2005

Membangun Paradigma Pluralisme Pada Anak

Membangun paradigma pluralisme pada anak merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Dibutuhkan ketekunan, kesabaran dan tidak bisa dilakukan sendirian. Mengajarkan pluralisme harus mengikut sertakan banyak komponen masyarakat.

Nah…, di sini saya ingin berbagi pengalaman mengenai bagaimana mengajarkan pluralisme kepada anak. Menurut saya prinsip yang harus dipegang dalam mengajarkan pluralisme kepada anak :
1. Jujur.
Orang dewasa harus jujur menjelaskan kepada anak tentang hal-hal yang ditanyakan oleh anak, termasuk kalau tidak tahu harus mengatakan tidak tahu. Jangan berbohong, karena fatal akibatnya.

Banyak kasus terjadi, orang dewasa berbohong kepada anak-anak karena alasan gengsi. Malu dikatakan bodoh oleh anak-anak. Namun malah menjelaskan hal yang ngawur dan melenceng dari kenyataan sebenarnya. Tidak tahu belum tentu bodoh. Mungkin saja karena memang belum belajar/mempelajarinya. Tidak perlu “sok tau”.

2. Partisipatif
Orang dewasa sebaiknya tidak memanfaatkan ketergantungan anak (ketergantungan ekonomi, ketergantungan psikis, dsb). Orang dewasa sebaiknya mau berbagi peran dengan anak-anak, tentunya sesuai kemampuan anak-anak. Orang dewasa sebaiknya mengakui perbedaan pengetahuannya dengan anak-anak ketika ruang lingkup interaksinya juga berbeda.

3. Memberi ruang interaksi seluas-luasnya kepada anak.
Memberikan kesempatan bermain, berdiskusi, berinteraksi dengan berbagai suku, agama, ras, jenis kelamin dan sebagainya.

4. Rasional
Memberikan penjelasan yang rasional kepada anak-anak sehingga dapat lebih mudah dimengerti oleh anak-anak.

5. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.
Jika menggunakan istilah tertentu, jelaskan pula arti istilah tersebut.

6. Berani menafsirkan isi Kitab Suci yang mendukung pluralisme, yang penting tidak bertentangan dengan kitab sucinya masing-masing.

7. Tidak Bias.

8. Mau berdiskusi dengan Anak.

Berdiskusi dengan anak bermanfaat untuk melatih kemampuan berargumentasi anak dan membangun kesamaan persepsi.

Dalam melaksanakan tips yang saya berikan ini, yang perlu diingat adalah mengerti dan memahami anak.

Demikian tips dari saya, semoga dapat bermanfaat.
(Masandi)

No comments:

Post a Comment