Kursus Analisis Sosial

Pada tanggal 29-31 Juli 2003 yang lalu, di Bogor, tim KAIL memfasilitasi Kursus Analisis Sosial, khususnya dari perspektif gender. Kursus ini diselenggarakan oleh ELSPPAT, dengan peserta 13 tokoh penggerak masyarakat dari 6 kampung dampingan ELSPPAT di Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Sukajaya. Komposisi peserta perempuan dan laki-laki seimbang dan keaktifan peserta dalam proses analisis cukup tinggi dan merata.

Acara diawali dengan perkenalan per kampung. Mereka menceritakan masalah yang dihadapi sambil menunjuk pada peta wilayahnya. Masalah-masalah yang muncul dituliskan di meta plan dan ditempelkan di sekitar peta wilayah mereka. Meta plan ini digunakan lagi untuk sesi berikutnya, yaitu membuat peta permasalahan.

Pembuatan peta permasalahan diawali dengan permainan jaring-jaring permasalahan. Kemudian, peserta dibagi dalam 4 kelompok, sesuai dengan wilayahnya, untuk merumuskan masalah yang mereka temui di tempat masing-masing. Dari rumusan masalah tersebut, lalu dicari hubungan sebab akibatnya, sampai terbentuk peta permasalahan.

Hasil peta permasalahan masing-masing kelompok dipresentasikan pada hari ke-2. Setelah itu mereka diajak untuk melengkapi peta permasalahan mereka dengan menambahkan perspektif ekonomi-politik, perspektif ekologi, dan perspektif gender (relasi laki-laki dan perempuan).

Kemudian peserta diajak memainkan permainan Harga (Star Power Game), untuk melihat struktur masyarakat. Setelah proses debriefing, sesi ditutup dengan refleksi dan evaluasi bersama lewat video.

Hari ke-3 ditutup dengan merevisi peta permasalahan mereka, kemudian belajar bagaimana melengkapi data untuk peta permasalahan. Peta permasalahan yang dibuat akan terus direvisi sampai dirasa cukup mendekati realita, sehingga cukup lengkap untuk bisa dicari titik strategisnya. Titik strategis ini sangat penting untuk menentukan aksi apa yang mereka ambil dalam mengatasi persoalan yang dihadapi.

Keseluruhan proses ini merupakan rangkaian aksi-refleksi. Setelah kursus 3 hari tersebut, para peserta kembali ke komunitas mereka, melakukan aksi-aksi dan pengumpulan data. Selanjutnya, pertemuan refleksi dan penajaman analisis akan dilakukan setiap bulan di kampung masing-masing. (Hunk)