Pada tanggal 9 Maret 2005, seluruh staf dan associate KaIL berkesempatan untuk belajar bersama Criminon Indonesia. Tema pembelajaran kali ini adalah Mengenali dan Mengatasi
Hambatan-Hambatan Belajar.
Pada awal proses ini partisipan diajak untuk mengenali hal-hal yang membuat seseorang antusias dalam belajar. Partisipan diajak untuk mencoba mereview ilmu-ilmu yang disukainya dan yang tidak disukainya. Kemudian partisipan diajak untuk memetakan perbedaan pengaruh yang ditimbulkan dari ilmu yang kita sukai dan dari ilmu yang tidak kita sukai.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang menjadi suka dan tidak suka terhadap suatu pengetahuan baru, hal inilah yang kemudian dijelaskan lebih lanjut oleh fasilitator. Ketidaksukaan seseorang terhadap sebuah informasi atau pengetahuan baru adalah akibat yang ditimbulkan dari beberapa tumpukan persoalan. Sayangnya persoalan-persoalan tersebut seringkali tidak menjadi pengamatan yang penting bagi orang tersebut, sehingga puncak dari persoalan tersebut adalah bentuk ketidaksukaan. Beberapa gejala dan penyebab munculnya ketidaksukaan inilah yang dibahas bersama dalam proses yang memakan waktu selama 3 hari ini.
Pelatihan Cara Belajar ini sangat berguna untuk mengidentifikasi kesalahan dalam proses belajar dan juga mengatasi hambatannya. Cara belajar ini membantu baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, karena terkadang tanpa disadari seseorang melakukan hal-hal destruktif karena mengalami hambatan dalam belajar. Salah satu metode yang dipelajari ialah penggunaan alat peraga dalam belajar maupun mengajar.
Proses ini menjadi sangat berkesan, karena partisipan tidak hanya diajak untuk mengenali suatu persoalan hambatan belajar, namun lebih menariknya adalah setiap partisipan diajak untuk selalu mengingat materi-materi yang telah diberikan. Cara mengingat materi inilah yang cukup unik, partisipan diajak untuk menghadap tembok, dan berbicara dengan tembok mengenai materi yang telah diberikan.
Proses ini menjadi sangat menarik, karena proses pelatihan ini dilakukan di rumah salah seorang staf KaIL, yang memiliki cukup sedikit tembok. Sehingga, ketika proses ini berlangsung, setiap orang juga memiliki hambatan belajar tersendiri yakni kebisingan suara temannya yang sedang menghapal materi yang sama. Lebih unik lagi, fasilitator kemudian akan menguji sejauh mana partisipan mampu mengingat materi yang telah diberikan. Oleh karena faktor kebisingan tersebut dan karena takut lupa lagi akan materi yang sudah diingat, partisipan menjadi “berlomba” untuk minta lebih dulu diuji oleh fasilitator. Sebuah kejadian yang sangat tidak lazim dan cukup jarang kita temui di banyak forum belajar, di mana siswa berlomba untuk dulu-duluan diuji.
Secara keseluruhan proses berjalan dengan cukup menyenangkan. Karena materinya menyangkut hambatan belajar, maka partisipan berkesempatan juga untuk langsung mengenali apakah temannya sesama partisipan dalam proses belajar ini mengalami salah satu hambatan belajar tersebut. Beberapa kejadian menarik yang menunjukkan salah satu partisipan yang mengalami hambatan belajar tentunya menjadi warna tersendiri bagi proses ini. Proses belajar yang tidak sekadar untuk diingat, namun lebih tepatnya adalah penuh kesan. Benar-benar sebuah proses belajar yang jarang sekali dapat kita temui dalam seluruh forum-forum belajar manapun di negara ini. Sukses deh untuk Criminon Indonesia (Pty).
No comments:
Post a Comment