Wednesday 8 February 2006

Pelatihan Peta Permasalahan

Awalnya aku ikut pelatihan ini karena diajak teman dan tidak tahu sama sekali tentang apa itu Peta Masalah. Tapi karena memang hobi ikut pelatihan (apalagi yang gratisan he..he..), ya aku semangat untuk partisipasi. Pelatihan ini dibagi menjadi 2 tahap karena peserta berasal dari Bandung dan Jakarta. Untuk peserta yang tinggal di Bandung, tahap pertama pelatihan dimulai pada tanggal 9 Oktober 2005 dan tahap kedua tanggal 12-13 November 2005 yang diikuti oleh seluruh peserta dengan mengambil lokasi di Sekretariat KAIL, Bandung. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 12 orang dengan KAIL sebagai fasilitatornya.

Mengapa dibagi menjadi 2 tahap? Ada beberapa peserta yang berasal dari luar Bandung dan tidak bisa mengikuti tahap pertama, sehingga mereka mendapat PR untuk membuat daftar masalah untuk dibahas pada pelatihan tahap selanjutnya.

Pelatihan Peta Masalah tahap pertama ternyata membutuhkan waktu minimal 3 hari dan peserta dibagi dalam kelompok kecil sesuai dengan minat masalah yang akan dikerjakan. Mba Any (fasilitator KAIL) menjelaskan bagaimana cara merumuskan masalah. Peserta memilih masalah yang akan diselesaikan dan dibuat dalam peta masalah. Kelompokku memilih masalah pendidikan lingkungan karena itu masalah yang benar-benar kami ketahui bersama (dan perkiraan kami mungkin masalahnya tidak akan banyak). Lalu kami membuat sebanyak-banyaknya daftar masalah yang muncul. Di luar dugaan, masalah yang kami pikir hanya sedikit ternyata muncul banyak sekali. Bahkan yang awalnya aku anggap bukan masalah ternyata itu suatu masalah. Setelah itu membuat rumusan masalah di kertas metaplan sesuai dengan aturan yang berlaku. Ketika metaplan-metaplan kelompokku dibahas, ternyata banyak sekali rumusan masalah yang masih salah. Kebanyakan kesalahannya karena rumusan masalah yang kami buat kurang spesifik. Membuat daftar masalah dan merumuskan masalah tersebut di dalam metaplan ternyata cukup membuat pusing apalagi waktu itu lagi bulan puasa, tapi kami tetap sabar dan semangat!

Untuk persiapan pada tahap kedua kami mendapat tugas membuat hubungan sebab akibat yang harus diselesaikan sebelum pertemuan selanjutnya. Salah satu anggota kelompok kami mundur, jadi yang tersisa tinggal kami bertiga. Teori yang dijelaskan sepertinya mudah dan simple, jadi kami tidak terlalu terburu-buru mengerjakannya. Sehingga menjelang pelatihan tahap berikutnya kelompok kami belum mengerjakan tugas. Akhirnya kami bertiga terpaksa lembur mengerjakan tugas. Sama seperti sebelumnya, ternyata membuat hubungan sebab akibat antara masalah tidak se-simple teorinya. Kami sempat bingung ketika menemukan masalah yang berhubungan tidak langsung, apalagi melihat garis-garis penghubung membuat kepala pusing dan malas. Di malam terakhir lembur, kami berinisiatif untuk memetakan ulang peta masalah kelompok kami dengan harapan garis-garis penghubung akan terlihat lebih jelas. Proses memetakan ulang memang repot tapi harapan kami tercapai, garis-garis penghubung terlihat jelas dan peta masalah jadi lebih rapi (padahal fasilitator mengatakan bahwa kerapihan tidak terlalu masalah, yang penting garis hubungnya jelas).

Pelatihan tahap kedua tiba. Peserta pelatihan bertambah ada sekitar 12 orang yang terbagi menjadi 5 kelompok. Pada hari pertama pelatihan, kami diingatkan kembali oleh fasilitator bahwa proses pembuatan peta masalah awalnya memang repot tapi proses selanjutnya akan mudah. Ternyata teori itu benar ! Pelatihan hari kedua tidak terlalu bikin pusing. Kami melengkapi hubungan sebab akibat, memperluas rumusan masalah yang baru, dan membuat peta harapan. Suasana pelatihan tidak membosankan dan sangat menyenangkan mungkin karena pesertanya tambah banyak, apalagi acara malam harinya diisi dengan bakar jagung & ikan.

Esoknya pada hari terakhir, memasuki materi cara menentukan titik strategis dan rencana aksi strategis. Metoda penyampaian materi dilakukan dengan permainan, dan dalam waktu beberapa menit saja materi itu langsung dapat dimengerti oleh semua peserta. Hari terakhir ditutup dengan sesi diskusi. Semua peserta berbagi cerita dan pengalaman tentang positif, negatif dan manfaat yang didapat dari pelatihan kali ini. Aku sendiri merasa beruntung mengikuti pelatihan ini. Aku jadi lebih terbuka melihat suatu masalah dan tidak cepat mengambil kesimpulan. Terima kasih KAIL. (Nana)

No comments:

Post a Comment