Sunday 11 February 2007

Jejak Langkah (Sebuah Refleksi Terhadap Pelatihan Peta Masalah KAIL)

Penulis: Maestra R. Anisya

Masalah tidak dapat dihindari. Beberapa cukup sederhana dan jelas, mudah dipecahkan tanpa banyak pemikiran atau perencanaan. Masalah yang lain cukup kompleks dan melibatkan berbagai aspek dan tidak tersedia solusi yang cepat dan mudah. Meskipun kita semua mengecap pendidikan, hanya sedikit orang yang benar-benar mempelajari strategi efektif untuk memecahkan masalah, terutama menghadapi persoalan umum dan menyangkut kehidupan sosial di sekitar kita.

Ketika kita tertarik terhadap suatu permasalahan tentang kenyataan di sekitar kita, terkadang sampai membuat kita tidak bisa tidur karena ingin mengetahui mengapa masalah itu bisa terjadi dan apa yang dapat kita lakukan untuk membantu mengurangi sedikit permasalahan yang kadang sudah menjadi benang kusut. Kepedulian dan kesadaran kita sebenarnya sangat baik, karena tertantang untuk terlibat dalam mengatasi masalah tersebut, hanya terkadang kita tidak mengetahui jalan mana dan bagaimana agar kita dapat mencapai tujuan yang kita harapkan.

Peta masalah ? Hmm.. apaan tuh? Peta masalah itu seperti “guide” yang sangat kita butuhkan agar kita dapat mengetahui masalah-masalah apa saja yang sebenarnya menjadi pusat keruwetan dan sulit untuk dipecahkan. Terkadang kita hanya tertarik kepada masalah yang sangat besar dan menjadi trend, sehingga apa yang kita impikan menjadi sesuatu yang “bullshit” karena kita hanya bisa bicara tanpa melakukan apa yang paling penting kita lakukan sebagai langkah awal, karena kita terlalu jauh berpikir dan mengharapkan perubahan besar tetapi kita tidak mengetahui apa yang sebenarnya sebab dari permasalahan yang terjadi, tahap apa saja yang akan kita jalani untuk menjalankan rencana kegiatan kita dan efek yang akan diakibatkan

Jadi apa yang harus kita lakukan untuk meraih mimpi yang kita dambakan? Nah, di sinilah pentingnya kita mempelajari apa itu “peta masalah” yang terkadang membuat kita harus memeras otak, meluangkan waktu yang sangat panjang dan terkadang membuat kita stress sendiri karena masalah yang harus kita hadapi untuk mencapai mimpi besar kita ternyata sangat panjang dan berliku, tapi hal tersebut pasti kita hadapi.

Saya sendiri mengalami hal-hal yang bikin kepala saya nyut-nyutan ketika mengikuti pelatihan peta masalah yang diselenggarakan oleh KAIL ( Kuncup Padang Ilalang ) pada tanggal 10-11 Februari 2007 bertempat di Jl. Tubagus. Ismail II no. 2 Bandung. Ternyata dalam membuat peta masalah, ada beberapa permasalahan yang harus dipecahkan antara lain semakin sedikit mahasiswa yng menjadi aktivis, berkurangnya relawan YPBB, mengapa Ashoka Indonesia sulit mencari fellow dan yang terakhir adalah sulitnya pegawai kantoran menjadi aktivis. Dari proses yang kita jalani, ternyata pemecahan yang kita pikir ideal dan bisa hadapi dengan mudah ternyata dalam kenyataannya kita harus menghadapi masalah yang sangat rumit dan kompleks dalam mencapai mimpi besar kita. Dalam pembuatan peta masalah kita menyadari ternyata kita harus melakukan langkah-langkah kecil untuk mencapai sesuatu yang besar.

Diperlukan kesabaran dan komitmen kuat untuk tetap mantap menapaki labirin masalah yang harus kita jalani, kita pasti akan mengalami kehilangan arah, mengahadapi jalan buntu, kebingungan untuk menetukan jalan mana yang akan kita ambil dan semangat yang menurun. Peta masalah membantu kita untuk menguraikan benang kusut dan lingkaran setan, sehingga kita mengetahui apa yang sebenarnya sasaran yang tepat untuk kita jadikan target aksi kita .

Pengalaman saya dalam membuat peta masalah, saya ingin memberikan tips untuk menghadapi pembuatan peta masalah (walau kadang saya juga masih bingung) yaitu :

1. Definisikan masalah sespesifik dan sekongkret mungkin

“ Apa yang sebenarnya masalah yang terjadi di sekitar kita ?” tetapi harus berdasarkan beberapa syarat penting yaitu bermakna negatif, spesifik dan jelas, mudah dipahami dan yang paling pentig tidak menimbulkan perbedaan pendapat.

2. Hasilkan sebanyak mungkin solusi, dengan jumlah solusi yang banyak , beberapa solusi berkualitas akan muncul, jadi segalanya akan terungkap pada langkah ini bahkan solusi yang kadang kita anggap tidak masuk akal sekalipun.

3. Evaluasi berbagai solusi berdasarkan kelayakan, kegunaan dan kenyataan.

Hal ini perlu kita lakukan untuk menganalisa pro dan kontra dari setiap solusi yang ada. Apa keuntungan dan kerugian dari setiap solusi . kemungkinan kita akan menemukan lingkaran setan yang tepat untuk dijadikan target aksi kita.

4. Tentukan efektivitas penerapan solusi tersebut.

Kita perlu melihat keterlibatan pihak stakeholder dan target sasaran yang akan kita hadapi ketika kita telah menemukan lingkaran setan yang ingin kita jadikan sasaran, apakah memungkinkan solusi itu tepat sasaran dan efektif. Jika solusi berjalan berarti kita telah membuat peta masalah kita dengan tepat. Tetapi jika ternyata banyak hal lagi yang harus kita pecahkan untuk mencapai sasaran aksi kita, maka kita perlu kembali ke langkah no.3 dan tetapkan solusi terbaik yang tidak akan menimbulkan efek negatif ketika kita menjalankan aksi.

Manfaat mengikuti pelatihan ini sangat banyak. Contohnya adalah saya menjadi tahu ternyata banyak permasalahan yang selama ini tersembunyi, masalah yang dihadapi menjadi semakin jelas, mengetahui langkah apa yang akan saya ambil, dapat melihat sumber masalah dan mengetahui prioritas pemecahan masalah berdasarkan penyebab. Mudah-mudahan di masa yang akan datang, semakin banyak kaum muda yang tertarik untuk bergerak di bidang sosial.

Selamat berjuang dan SEMANGAT !!

No comments:

Post a Comment