Sunday 11 February 2007

Program Young Social Enterpreneur Ashoka

Setiap tahun Ashoka Indonesia mengadakan program Young Social Entrepreneur (YSE). Program ini ditujukan untuk kaum muda usia 18-25 tahun yang ingin merajut karir sebagai wirausahawan sosial. Selama mengikuti program ini, para peserta diharuskan mengikuti secara penuh kegiatan-kegiatan berikut: Pelatihan Kewirausahaan Sosial, Magang selama sebulan, Lokakarya Perencanaan Kegiatan, Penerapan Kegiatan selama 6 bulan dan Lokakarya Evaluasi dan Pelatihan Komunikasi Publik.

Sejak program dimulai sampai saat ini, beberapa orang staff dan associates KAIL telah terlibat sebagai fasilitator dan mentor. Bahkan beberapa associates muda KAIL (Nana dan Mike) sempat menjadi peserta pada program YSE tahun 2006 yang lalu.

Pada bulan Juni 2006, mereka mengikuti Pelatihan Kewirausahaan Sosial. Dalam pelatihan ini para peserta diperkenalkan dengan apa itu kewirausahaan sosial, karakter-karakter dan ketrampilan-ketrampilan yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan sosial. Di akhir pelatihan ini peserta ditempatkan untuk magang di organisasi para fellow sesuai dengan minat dan gagasan masing-masing. Dalam pelatihan ini, beberapa staff dan associate KAIL berperan sebagai fasilitator.

Seusai peserta YSE magang, di awal bulan Agustus 2006 yang lalu, tim KAIL memfasilitasi Lokakarya Perencanaan Kegiatan. Dalam lokakarya tersebut, para peserta didampingi untuk membuat perencanaan strategis untuk kegiatan mereka masing-masing. Lokakarya yang berlangsung selama tujuh hari itu mengambil tempat di Villa Cikahuripan, Lembang.

Di tengah udara yang dingin, empat belas orang peserta bergulat dengan Peta Masalah, salah satu alat analisis permasalahan sosial yang dikembangkan oleh KAIL. Dari peta masalah yang dibuat oleh para peserta, diketahui permasalahan-permasalahan mana saja yang strategis untuk diintervensi. Kemudian peserta menentukan, permasalahan mana yang mampu mereka intervensi . Proses pembuatan peta masalah ini cukup menyulitkan bagi beberapa peserta karena kurangnya informasi atau data yang mereka ketahui mengenai permasalahan yang sedang dipetakan.

Selain mendapat materi mengenai pemetaan masalah, peserta juga diperkenalkan kepada alat analisis yang lain yaitu Logical Framework Analysis (LFA). Melalui LFA, peserta dibantu untuk melihat apakah perencanaan yang mereka buat sudah logis atau belum. Pada hari berikutnya, peserta diberikan ketrampilan lainnya untuk bisa memobilisasi sumberdaya untuk pelaksanaan kegiatan. Selain itu mereka juga dibantu untuk membuat perencanaan anggaran untuk kegiatan mereka.

Para peserta juga dibekali dengan tips-tips untuk bisa mempresentasikan gagasan dengan baik. Hal ini penting karena di penghujung lokakarya, masing-masing peserta diminta untuk mempresentasikan gagasannya di hadapan sejumlah panelis. Para panelis memberikan masukan dan penilaian terhadap gagasan masing-masing peserta. Dari lokakarya yang panjang itu, peserta dibantu untuk benar-benar mempersiapkan kegiatan yang akan mereka laksanakan di lapangan setelah lokakarya itu berakhir.

Setelah menerapkan gagasannya, mereka kembali berkumpul untuk Lokakarya Evaluasi dan Pelatihan Komunikasi Publik pada bulan Januari 2007. Dalam lokakarya ini peserta berbagi pengalaman mereka menerapkan gagasannya dan belajar bagaimana caranya bekerjasama dengan media. Acara diakhiri dengan pembentukan forum alumni program YSE.

Untuk informasi lebih lanjut/ bergabung dengan YSE, silahkan hubungi Lisa Ekawati (lisaekawati@yahoo.co.uk)

No comments:

Post a Comment