Sunday 11 February 2007

Sekelumit Pengalaman di Aceh

Saya bisa bilang bahwa saya adalah orang yang beruntung. Banyak hal menarik yang tidak saya duga datang menghampiri saya. Berangkat ke Aceh bersama tim KAIL adalah salah satunya.

Berawal dari ajakan Mike (associate KAIL) untuk ”membantu”-nya menyiapkan sebuah acara team building untuk para tukang becak di Aceh. Ketika diajak pertama kali, saya tidak sempat memikirkan apapun, saya langsung mengiyakan untuk sebuah tawaran yang saya pikir mungkin tidak akan datang dua kali. Waktu itu, saya tidak punya bayangan apa pun mengenai kegiatan yang akan dikerjakan di Aceh. Beberapa hari saya memikirkan ulang apakah benar saya bisa berangkat. Banyak hal yang saya pikirkan, skripsi saya jelas menunggu untuk dikerjakan. Selain itu, perasaan tidak tahu apa-apa dan takut ”makan gaji buta” sempat membuat saya minder. Tapi itu semua saya kesampingkan sesaat dan saya pikir, toh saya bisa bantu apa saja yang saya bisa.

Team building untuk para tukang becak di Aceh diadakan pada bulan November 2006 lalu. Ini merupakan pengalaman baru. Sebelumnya saya hanya punya pengalaman membuat acara team building bagi pelajar. Ada rasa takut, apakah nanti para peserta ”sreg” dengan acara ini atau tidak mengingat rentang usia mereka (dewasa sampai tua).

Saya bersama tim KAIL lainnya membuat konsep team building yang akan diberikan. Metode yang digunakan lebih banyak permainan. Peserta menurut saya cukup antusias dalam rangkaian acara. Saya salut dengan semangat serta pengorbanan mereka dalam mengikuti acara ini. Mereka mengorbankan waktu untuk menarik becak yang artinya juga mereka akan kehilangan sebagian pendapatan mereka hari itu. Saya jadi termotivasi untuk memberikan yang terbaik dari saya.

Hari terakhir diisi dengan permainan di pantai. Pipa bocor, take the diamond, as long as you can, cha bun cha cha, sungai beracun, dan spider web adalah beberapa permainan yang sempat dimainkan. Banyak tawa hari itu, semua peserta tampaknya menikmati acara. Electric wire adalah permainan final. Semangat serta kesabaran peserta benar-benar diuji di sini. Dan hasilnya, setelah lebih dari 5 kali mencoba, mereka berhasil dan itu adalah sebuah kemenangan yang tak ternilai.

Saya pulang ke Bandung dengan segudang pengalaman baru. Saat ini, saya merasa bahwa mata saya lebih terbuka. Dunia ternyata lebih luas dari yang pernah saya pikirkan. Terima kasih untuk kesempatan yang sangat langka ini.

(Annye Frida Meilani)

No comments:

Post a Comment